Apa yang tidak sembuh dengan Hipnoterapi?

Hipnoterapi adalah teknis alternatif untuk menyembuhkan berbagai masalah mental, sekaligus meningkatkan potensi manusia. Pasien yang sudah kami tangani sejak awal 2007 al. adalah kegemukan, penyakit sulit tidur, Hipnoterapi untuk depresi, fobia, fobia sosial, stress, histeris, Hypnoterapi alergi, asma, insomnia, stres, trauma, cemas, phobia, public speaking, hypnosis hentikan rokok, tangan keringat dingin, percaya diri, problem bicara, gagap, hipnoterapi keluarga.

Namun tidak semua penyakit mental sembuh melalui hipnoterapi ini, yaitu bila pasien menolak untuk di hipnoterapi atau sistem hipnoterapi ini berlawanan dengan sistem nilai dalam diri seseorang. Post hypnotic response pada orang itu tidak berfungsi.

Contoh hipnoterapi yang ”tidak bekerja” adalah seperti berikut di bawah ini.
Pada akhir Oktober 2007 lalu, setelah saya muncul di MQTV Bandung dalam acara ”Inspirasi”, seorang ibu menelpon klinik kami di Bandung, mengatakan bahwa suaminya stress berat, dengan indikasi sering bertandang ke tetangganya dan ngobrol berjam-jam, dan tidak mau pulang kalau tidak dijemput.

Ketika sang suami ini datang ke klinik hipnoterapi kami di Bandung, sang suami ini justru mengajak ngobrol ”ngalor-ngidul” sekitar 45 menit tanpa arah dengan percaya dirinya. Dan ketika ditanyakan secara tidak langsung maupun ditanya langsung, apa kira-kira tujuan datang ke klinik saya, sang suami ini malah mengalihkan perhatian ke hal-hal lain.

Dalam ilmu psikologi, sang suami ini menggunakan ”topeng-topeng emosi”, agar tidak terlihat bahwa dia lemah atau bermasalah. Rasa egonya yang terlalu tinggi membuat dirinya tidak terbuka kepada orang lain.

Lalu saya kembali bertanya secara terpisah kepada sang istri:”Ibu, apakah suami ibu sebelum berangkat ke klinik ini, tahu tujuan kemari untuk disembuhkan?”. ”Ya, dia telah tahu tujuan penyembuhannya”, jawabnya.

”Bu, pikiran bawah sadarnya sebenarnya mengatakan dirinya ingin disembuhkan, tapi pikiran sadarnya mengatakan bahwa suami ibu tidak ingin terlihat kelemahannya. Mungkin karena suami ibu malu”. (dalam ilmu hypnosis ini disebut critical factor)

Kasus tersebut di atas agak sulit disembuhkan melalui hipnoterapi. Hal ini serupa dengan seseorang yang datang ke seorang dokter, lalu dokter menanyakan apa indikasi/tanda atau dimana kira-kira sakitnya. Tetapi malah orang tadi mengatakan bahwa dia sehat-sehat saja dan tidak mengatakan di bagian mana yang sakit dalam tubuhnya.

Tentu saja pasien ini sulit di sembuhkan. Mungkin pasien ini malu mengungkapkan penyakitnya. Kode etik seorang dokter tentu akan menjaga rahasia sang pasien. Demikian juga kode etik para hypnotherapist yang selalu menjaga kerahasiaan problem kliennya.